:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2019/10/16/3553805812.jpg)
Suar.ID - Sebuah video yang menunjukkan karyawan Alfamart minta maaf kepada konsumennya yang melakukan pencurian membuat publik geleng-geleng kepala.
Banyak netizen yang menyebut konsumen bernama Mariana Ahong itu melakukan intimidasi kepada kasir Alfamart hingga playing victim.
Pasalnya Mariana menekan karyawan Alfamart itu untuk minta maaf karena merekam dirinya yang ketahuan ngutil.
Karyawan yang diketahui bernama Amelia itu pun meminta maaf kepada Mariana yang datang kepadanya membawa pengacara.
Tangis Pencuri Cokelat Pecah Saat Minta Maaf Ke Pegawai Alfamart Usai Hotman Paris Turun Tangan. 
Saat itu Mariana terlihat naik mobil Mercy dan ingin meninggalkan minimarket.
Namun karena ketahuan ngutil, Mariana pun kembali ke toko dan melakukan pembayaran.Namun netizen yang melihat video kasir Alfamart minta maaf itu justru emosi.
Pasalnya karyawan yang ingin membela dirinya justru harus minta maaf kepada pencuri.
Netizen yang marah akhirnya beramai-ramai memberikan ulasan bintang 1 untuk toko ponsel milik Mariana.
Toko ponsel Mariana mendapatkan bintang satu dari netizen.
Menurut informasi yang beredar, Mariana yang gagal curi coklat itu adalah pemilik toko Boy Cellular.Boy Cellular adalah toko ponsel di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang.Bisnis Mariana pun terpengaruh karena masalah pencurian coklat yang gagal membuat tokonya mendapatkan ulasan negatif dari netizen.Kini Mariana disebut-sebut mengalami syok.
Kasus pencurian coklat di Alfamart Tangerang berujung damai.
"Kondisinya saat ini, dia (Mariana) sedikit agak terguncang karena mungkin telah viral."
"Secara ikhlas dia mengakui kesalahannya ini semua," kata Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu yang dikutip dari Kompas.com pada Rabu (17/8/2022).Lebih lanjut, Sarly menyatakan bahwa perusahaan retail Alfamart selaku pelapor dan Mariana selaku terlapor, sudah dipertemukan untuk keperluan mediasi.
Menurut Sarly, Mariana sudah meminta maaf kepada karyawan Alfamart setelah peristiwa itu terjadi.
Sarly juga menegaskan bahwa tidak ada intimidasi atau penekanan yang terjadi dari pihak mana pun.
