"Kelihatan ada Bharada E, ada almarhum Yosua (Brigadir J), ada asisten rumah tangga, dan ada 2 lagi stafnya termasuk ADC senior," tuturnya.
Tiga menit kemudian, mereka melakukan tes RT-PCR.
Saat semuanya tes RT-PCR, kata Damanik, Ferdy Sambo berada di kamar dan tidak ikut tes.
Tapi Damanik belum bisa memastikan apakah Ferdy Sambo sudah tes RT-PCR atau belum.
"Iya tidak tahu (sudah tes PCR), dia apakah sudah PCR. Jadi yang (tes) PCR itu hanya di rombongan (Putri Chandrawati, ajudan, dan asisten rumah tangga) ini saja," katanya.
"Jadi Komnas (HAM) sampai sekarang belum mengetahui apakah Pak Sambo PCR-nya jam berapa, di mana, itu nanti kita cari lagi informasinya."
Lalu sekitar pukul 16.07 WIB, istri Ferdy Sambo dan rombongan kecuali asisten rumah tangga menuju rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga.
Tapi Ferdy Sambo, menurut Damanik, tidak ikut, dia pergi ke arah lain bersama ADC dan motor patwal yang sama.
"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor Patwal berhenti, mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu (Putri Candrawathi) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah itu,"jelas Damanik.
Penjelasan Damanik ini berdasarkan rekaman CCTV milik tetangga Ferdy Sambo.
Namun, ia tidak mengingat pukul berapa mobil Ferdy Sambo dan motor Patwal berhenti.