Follow Us

Bukan Cuma karena Timbulkan Kemacetan, Ternyata Inilah Alasan Citayam Fashion Week Ditutup oleh Pihak Kepolisian!

Adrie Saputra - Kamis, 28 Juli 2022 | 08:02
Petugas tampak memblokade area penyebrangan atau zebra cross yang biasa menjadi lokasi Citayam Fashion Week di Jalan Karang, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).  Masyarakat dilarang meramaikan Citayam Fashion Week di zebra cross.
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana

Petugas tampak memblokade area penyebrangan atau zebra cross yang biasa menjadi lokasi Citayam Fashion Week di Jalan Karang, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022). Masyarakat dilarang meramaikan Citayam Fashion Week di zebra cross.

Suar.ID - Peragaan busana yang viral di berbagai platform media sosial - Citayam Fashion Week - kini resmi ditutup pada Rabu (27/7/2022).

Fenomena munculnya Citayam Fashion Week ini bermula dari sekumpulan anak-anak muda yang menggungah video sedang melakukan fashion show di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat.

Dalam video tersebut, mereka memamerkan ciri khas fashion mereka dan berpose dengan keren mirip video china street fashion show yang sempat viral di tiktok pada 2020 silam.

Video yang mereka unggah membuat kehebohan di jagat maya dan akhirnya semakin banyak orang yang datang dan membuat video di kawasan SCBD tersebut khususnya di Zebra Cross kawasan Sudirman yang menjadi spot favorite warga untuk melakukan fashion show.

Citayam Fashion Week menjadi kegiatan positif untuk membangkitkan kreatifitas warga, khususnya anak muda.

Namun jumlah pengunjung yang membludak ditambah penggunaan Zebra Cross untuk berlenggak lenggok memperparah kemacetan di kawasan SCBD khususnya di jam pulang kantor.

Video petugas tutup Citayam Fashion Week.
Tangkapan layar Instagram @insta_julid

Video petugas tutup Citayam Fashion Week.

Selain kemacetan, banyaknya warga yang ngebet untuk ikut Fashion Show membuat aksi kejahatan di sekitar kawasan tersebut meningkat.

Seperti yang diutarakan oleh AKBP Netty, sudah ada sebuah sepeda motor dan juga puluhan ponsel yang hilang di kawasan SCBD sejak viralnya lokasi.

Menurutnya, kawasan SCBD khususnya daerah kawasan MRT Dukuh Atas rawan kriminalitas setelah lokasi tersebut menjadi kawasan nongkrong populer bagi anak muda Sudirman, Citayem, Bojonggede, Depok (SCBD).

Menanggapi kejadian tersebut, pihak kepolisian setempat akhirnya memutuskan untuk menutup paksa kawasan SCBD setelah sebelumnya membubarkan para anak muda yang sedang asik nongkrong di kawasan tersebut.

Aksi pembubaran yang viral di berbagai media sosial ini mendapat dukungan penuh dari warga yang merasa terganggu akan kerumunan anak-anak muda ini.

Tampak polisi berjaga di sekitaran Sudirman khususnya didekat Zebra Cross untuk memastikan tidak ada pemuda nakal yang nekat datang untuk membuat konten di kawasan Dukuh Atas.

Menyikapi pembubaran tersebut, sejumlah pejabat daerah menyarankan untuk memberikan lokasi alternaif lain selain kawasan Dukuh Atas untuk menyalurkan kreatifitas warga, seperti pegelaran busana yang saat ini sedang digandrungi anak-anak muda.

Baca Juga: Jangan Lupa Bersyukur, Kerap Berkaitan dengan Impian yang Tercapai, Inilah 4 Arti dan Makna Mitos Kedutan di Alis Kanan Menurut Primbon Jawa

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya

Latest