Emosinya wanita paruh baya itu meluap dan histeris, hingga menyebut Presiden dan beberapa nama lainnya.
Tanpa ada keraguan sedikit pun, Rosti menyebut anaknya telah disiksa.
Dia pun meminta pertanggungjawaban seseorang dalam kasus ini.
"Tuhan tolong kami, pak presiden tolong kami. Tunjukkan kebenaran," katanya sesaat setelah doa selesai dibacakan, yang kemudian dilakukan proses penggalian makam, Rabu (27/7/2022).
Otopsi ulang digelar untuk menjawab keraguan atas otopsi Brigadir J yang dilakukan sebelumnya.
Permohonan melaksanakannya disampaikan oleh keluarga Brigadir Yosua Hutabarat melalui kuasa hukumnya.
Sekadar informasi, autopsi ulang ini melibatkan dokter forensik dari yang ditunjuk oleh Polri dan juga tim independen.
Di antara dokter forensik tersebut ada yang berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dan juga dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.