Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Saksi Kunci Dan Sempat Mengaku Dilecehkan Brigadir J Sebelum Sang Ajudan Tewas Tertembak Di Kamarnya, Begini Kondisi Istri Irjen Ferdy Sambo Saat Diperiksa: Saat Beri Keterangan Terbata-bata

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 16 Juli 2022 | 18:46
Terjawab kecurigaan keluarga soal luka sayatan di wajah Brigadir J

Terjawab kecurigaan keluarga soal luka sayatan di wajah Brigadir J

"Selama proses pendampingan nangis terus. Tingkat depresinya sedang ke berat," kata Novita, dilansir Tribunnews.com, Kamis (14/7) kemarin.

"Dan memang kelihatan sekali setelah kejadian apalagi perempuan di posisi itu, saksi juga korban tentu terguncang sekali, sebagaimana manusia normal."

Masih menurut Novita, peristiwa mulai penodongan, pelecehan seksual hingga baku tembak yang menewaskan Brigadir Yosua membuatistri Irjen Ferdy Sambo syok, terus menangis dan mengalami kesulitan tidur.

"Karena kan mendengar, melihat kejadian langsung ya tembak menembak. Membuatnya trauma, syok enggak bisa tidur, tentu sangat terguncang sekali," imbuh Novita.

Selama pendampingsn psikologis, istri Irjen Ferdy Sambo itu masih menunjukkan kondisi belum stabil dan sulit konsentrasi, sehingga keterangannya belum detail.

"Saat memberikan keterangan masih terbata-bata, menangis terus. Jadi belum bisa mendetail," imbuhnya.

Karena kondisinya ini,istri Irjen Ferdy Sambo masih membutuhkan perhatian dan pendampingan untuk pemulihan trauma.

Selainistri Irjen Ferdy Sambo, anak dan suaminya juga butuh pendampingan.

"Fokus saya adalah bagaimana memulihkan dia (korban) sebagai istri, sebagai ibu dari empat anaknya. Jadi pendampingan tidak hanya pada ibu, tetapi juga pada anak-anaknya. Karena, anak-anak masih sekolah, dan juga ada yang masih balita," terang Novita.

Namun, hingga saat ini masih belum diketahui dengan pasti bagaimana kronologi penembakan hingga menewaskan Brigadir Yosua.

Ia memaparkan, seorang korban akan menjalani tahapan pemulihan dari trauma yang disebut DABDA, yakni Denial (Penyangkalan), Angry (Marah), Bargaining (Tawar-menawar), Depression (Depresi), dan Acceptance (Penerimaan).

Adapun waktu proses pemulihan sangat tergantung pada kondisi korban.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x