Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dibongkar Tetangga dan Satpam, Begini Tabiat Irjen Ferdy Sambo yang Ajudannya Tewas Diterjang Peluru:

Rahma Imanina Hasfi - Kamis, 14 Juli 2022 | 10:38
Brigjen Pol Ferdy Sambo yang kini ditunjuk jadi Kadiv Propam Polri
kolase tribunnews: Instagram Judika/Twitter Polisi Indonesia

Brigjen Pol Ferdy Sambo yang kini ditunjuk jadi Kadiv Propam Polri

Suar.ID - Irjen Ferdy Sambo menjadi sorotan setelah di rumah dinasnya terjadi insiden baku tembak yang menewaskan ajudannya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Inilah sosok Irjen Ferdy Sambo, Kadiv Propam Polri di mata tetangganya di Kompleks Polri Duren Tiga, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Sosok Irjen Ferdy Sambo bukanlah orang baru di kompleks Polri Duren Tiga tersebut.

Sebelum menjadi perwira tinggi kepolisian, Irjen Ferdy Sambo sudah tinggal di lingkungan tersebut.

Hal tersebut diungkap Ketua RT 05/01 Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto.

Menurut Seno, Ferdy Sambo sebelum berpangkat jenderal kerap berkumpul dengan warga Komplek Polri Duren Tiga.

Bahkan, Ferdy Sambo pun tak segan nongkrong di pos satpam yang tak jauh dari rumahnya.

"Waktu masih muda belum Jenderal, kan rumahnya di sana, jadi kadang-kadang di pos, saya dulu sering di pos, apalagi kalau malam Minggu saya itu ada di pos," katanya.

"Saya undang lah kawan-kawan ngobrol itu, termasuk Pak Sambo juga," lanjut dia.

Namun setelah menjadi jenderal dan menjabat sebagai Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo jarang berada di rumah karena kesibukannya.

Seno mengaku dirinya tak pernah lagi melihat Ferdy Sambo, bahkan tak pernah lagi melihat kumpul bersama.

Ia juga sering bertanya kepada Satpam terkait kediaman rumah Ferdy Sambo yang selalu sepi dari aktivitas.

"Tapi setelah jadi Jenderal dan di Propam, mungkin karena kesibukan, nggak pernah lagi ketemu, Satpam sering saya tanya sekitar ini kan gampang dilihat," jelasnya.

Ia mengaku, sudah beberapa bulan ini tak melihat keberadaan Ferdy Sambo ataupun istrinya yang datang ke rumah tersebut.

Ia juga tak mengetahui apakah Ferdy Sambo ketika datang bersama dengan istrinya atau tidak.

Menurutnya, rumah jenderal bintang dua itu diisi oleh para driver atau ajudan yang melekat dengan Ferdy Sambo.

"Biasanya itu pengemudi-pengemudi dan juga ya orang lain aja, saya enggak tahu," katanya.

Seno mengaku, ketika ia masih aktif menjadi seorang jenderal pernah mendapat driver untuk istrinya.

Namun, tak mudah untuk menjadi sopir seorang jenderal ataupun istrinya karena harus memiliki kedekatan.

Irjen Ferdy Sambo dan istri, Putri Candrawati

Irjen Ferdy Sambo dan istri, Putri Candrawati

"Seperti saya dulu juga begitu, karena saya lihat sopir saya baik, jadi saya pindah ke sana, saya pindahkan juga," ujarnya.

Terpisah, petugas keamanan komplek Polri Duren Tiga, Marjuki mengatakan Irjen Pol Ferdy Sambo tidak pernah menempati rumahnya di Komplek tersebut setiap hari.

Rumah berlantai dua dengan warna cokelat muda itu, dikabarkan hanya menjadi tempat singgah saja oleh jenderal bintang dua tersebut dan keluarga.

"Bapak dan ibu jarang (datang ke rumah dinas), cuma memang kadang ke sini," ujar Marjuki, Selasa (12/7/2022).

Namun, ketika peristiwa penembakan itu terjadi, ia tak mengetahui apakah ada sosok Ferdy Sambo di dalamnya atau tidak.

Tapi karena banyak aparat kepolisian yang hadir di sana, kemungkinan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat itu ada di lokasi.

"Yang jaga rumah ada, sesekali aja (Sambo) nengok ya namanya rumah takut ada kerusakan," kata Marjuki.

Sering Bagi THR

Menurut Marjuki, Ferdy Sambo sudah tinggal di rumah dinas tersebut sejak berpangkat Ajun Komisari Besar Polisi (AKBP) beberapa tahun silam.

"Dari jaman Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat tinggal di sini," katanya.

Sosok polisi yang bertugas di Propam Mabes Polri itu dikenal baik dan suka berbaur dengan warga di sekitar komplek.

Bahkan, ketika lebaran Ferdy Sambo tak pernah lupa memberikan uang THR kepada petugas keamanan yang berjaga di sana.

"Baik banget orangnya, suka bagi-bagi juga kalau lebaran," ucapnya.

Sementara istrinya lebih banyak berkegiatan sosial bersama komunitas Bhayangkari di Mabes Polri.

Sehingga, ia tak mengetahui secara persis sosok istri dari jenderal bintang dua tersebut.

"Ya keluarnya kalau ada kegiatan Bhayangkari saja," jelas Marjuki.

Insiden Baku Tembak

Tangisan ibu Brigadir J, 20 jam tak henti tangisi anaknya yang tewas dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Kolase: TribunJambi/IST dan Facebook Rohani Simanjuntak

Tangisan ibu Brigadir J, 20 jam tak henti tangisi anaknya yang tewas dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Irjen Ferdy Sambo menjadi sorotan setelah di rumah dinasnya terjadi insiden baku tembak yang menewaskan ajudannya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Peristiwa baku tembak berawal saat Brigadir J masuk ke kamar pribadi istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Diduga Brigadir J melakukan pelecehan dan menodong istri Irjen Ferdy Sambo dengan menggunakan senjata.

"Setelah melakukan pelecehan, dia juga sempat menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, Selasa (12/7/2022).

Saat itu, kata Budhi, Istri Irjen Ferdy terbangun dan hendak berteriak meminta pertolongan.

Namun, Brigadir J membentak istri Irjen Ferdy dan menyuruhnya untuk diam.

"Saudara J membalas "diam kamu!" sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan ibu Kadiv," ungkapnya.

Saat itu, istri Ferdy Sambo berteriak.

Brigadir J pun panik karena mendengar suara langkah orang berjalan yang diketahui merupakan Bharada E.

"Kemudian ibu Kadiv teriak minta tolong dan di situlah saudara J panik apalagi mendengar ada suara langkah orang berlari yang mendekat ke arah suara permintaan tolong tersebut," katanya.

Baru separuh menuruni tangga, Bharada E melihat sosok Brigadir J keluar dari kamar.

Bharada E kemudian bertanya kepada Brigadir J terkait teriakan tersebut.

Bukannya menjawab, Brigadir J malah melepaskan tembakan ke arah Bharada E.

"Pada saat itu tembakan yang dikeluarkan atau dilakukan saudara J tidak mengenai saudara E, hanya mengenai tembok," kata Budhi.

Berbekal senjata, Bharada E membalas serangan Brigadir J.

Hingga akhirnya, lima tembakan yang dilepaskan bersarang di tubuh Yosua.

"Saudara RE juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi penembakan," katanya.

Singkat cerita, Brigadir J pun tewas diterjang peluru yang dilesatkan Bharada E.

"Dari hasil autopsi disampaikan bahwa ada tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar (tembus) dan satu proyektil bersarang di dada," kata Budhi.

Baca Juga: Warisi Kecantikan Istri Ferdy Sambo, Begini Potret Putri Sang Jenderal Termuda Polri

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x