Dalam hadist riwayat AL-Bukhari, ketika turun hujan Nabi Muhammad selalu meminta agar hujan yang turun menjadi hujan yang membawa berkah, bukan musibah.
Hadis riwayat Al-Bukhari menyebutkan bahwa:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Artinya: Sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat hujan berdoa: Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.
Doa lainnya yang dibaca Rasulullah saat turun hujan lebat melansir dari Jatim.nu.or.id adalah sebagai berikut.
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.
Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudlaratkan). Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.
Doa tersebut pernah dibaca oleh Rasulullah saat sedang berlangsung khutbah Jumat. Saat itu, seorang sahabat lapor kepada Nabi bahwa terjadi hujan deras.
Hujan lebat dikatakan terjadi selama enam hari sehingga membuat masyarakat banyak kehilangan harta benda dan merusak fasilitas lain.
Dengan demikian, agar hujan yang turun ke bumi menjadi hujan yang bermanfaat, sangat dianjurkan untuk membaca doa turun hujan.