Bahkan Kiwil sendiri sudah meminta anak-anaknya untuk tidak menanyakan harta yang dimilikinya sekarang.
"Karena intinya warisan yang paling berharga, yaitu anak yang saleh dan salehan, bukan harta," ucapnya.
"Jadi harta itu cuman hiasan dunia yang enggak penting, bahkan gua bilang sama anak-anak gua 'Lu jangan pernah nanyani harta dari apa yang sekarang gua punya.'," tegasnya.
Selain itu, Kiwil berpendapat, harta yang ditinggalkan dapat habis sekejap mata.
Jadi lebih baik, dia meninggalkan bekal berharga kepada anak-anak karena yakin akhlak tidak bakal hilang sampai mati.
"Intinya gua butuh anak-anak yang saleh dan salehah, Iman lu gimana? Akhlak lu gimana? Itu yang penting," tuturnya.
"Harta bisa habis dalam waktu hitungan detik, tapi akhlak itu enggak bakalan hilang sampai mau menjelang," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, sahabat Kiwil, Ustaz Hasan Kosasih memastikan Kiwil tak pernah melalaikan kewajiban memberi nafkah kepada anak-istrinya.
"Relatif besar-atau tidaknya ya itu tinggal bagaimana beliau (mengatur), karena nafkah ketika sudah berpisah, apa yang dibutuhkan anak, bukan diinginkan anak," ujar Hasan.
Namun dia mengingatkan kepada anak-anak Kiwil dari perkawinan sebelumnya untuk tidak bersuara keras jika ternyata nafkah dari Kiwil kurang.
"Ketika kurang, jangan berbicara yang besar," ingat Hasan.