"Di awal sudah saya sampaikan ke teman-teman, kepada kyai, ini hanya konten,"
"Supaya, mendapat like yang banyak."
"Proses di situ sudah saya pesan, jangan sampai ada menggunakan bahasa keagamaan apapun," katanya,melansir TribunJatim.com.
Nurhudi kemudian meminta maaf.
Lantaran, konten tersebut mendapat kecaman dari sejumlah pihak.
Ia juga menegaskan, konten tidak bermaksud menyinggung budaya dan agama manapun.
"Dalam prosesi keceplosan dan berhubung tersebar terlebih dahulu."
"Kesalahan di situ, menimbulkan Ketidaknyamanan di publik."
"Saya pribadi memohon maaf sebesar-besarnya,"
"Saya tidak bermaksud untuk melecehkan agama dan melecehkan budaya," imbuhnya.