Dilansir dari laman kompas.com, hal itu ia sampaikan saat memberikan keterangan dalam pengajian keluarga, Minggu (5/6/2022) malam.
"Jadi pas kejadian anak kami itu terduga ada kram."
"Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya di usia yang sedang bagus badannya."
"Dia juga suka berenang dan punya lisensi menyelam pula, jadi menurut logika fisik harusnya aman saja," kata Emil, sapaan akrabnya.
Terlebih, kata Emil, kondisi Sungai Aare, berbeda dengan sungai Indonesia.
"Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai di kita, kalau di kita sungai itu sumbernya mata air jadi sudah sedingin-dinginnya masih menghangat, kalau di sana itu sungainya datang dari salju es yang cair."
"Jadi walaupun cuacanya biru dan panas, itu airnya seperti air kulkas, kira-kira begitu," tuturnya.
Meski demikian, Emil tetap menganggap hal ini sebagai suratan takdir yang harus disikapi secara ikhlas.
"Tapi kita kan tidak pernah tahu makanya disebut musibah dan dalam syariatnya dalam setiap musibah kita harus menyampaikan innalilahi wa innailaihi raji'un."
"Tidak hanya untuk keberpulangan, tapi juga untuk musibah yang tidak kita duga, mau musibah kecil, sedang, atau besar," ungkapnya.
Ridwan Kamil menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan doa serta dorongan moral yang besar bagi keluarganya.
"Tentunya atas nama istri dan keluarga, kami menghaturkan beribu terima kasih dari hati kami yang paling dalam."