Johanna Mazibuko baru saja merayakan ulang tahunyang yang ke-128 tahun. Rahasia panjang umurnya ternyata dari bayam liar dan susu segar
Suar.ID -Johanna Mazibuko baru saja merayakan ulang tahunyang yang ke-128 tahun.
Rahasia panjang umur wanita tertua di dunia itu ternyata sederhana, banyak kita temukan di sekitar kita, di belakang rumah kita.
Johanna Mazibuko berkebangsaan Afrika Selatan.
Dia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-128 tahun minggu ini.
Diperkirakan, Johanna Mazibuko adalah manusia tertua di dunia yang masih hidup.
Dari data-data resmi yang dia pegang, Johanna lahir pada 1894.
Bahkan jauh sebelum Perang Dunia I dimulai, lho.
Selama hidupnya, Johanna merasakan masa-masa kolonialisme Inggris di Afrika Selatan.
Dia juga menjadi saksi politik apartheid di negara tersebut, juga Perang Dunia.
Johanna tinggal di Jouberton, Klerksdorp, Afrika Selatan.
Kepada wartawan yang mewawancarainya dia bilang, dia dibesarkan di lingkungan pertanian jagung di kota Ottosdal.
Johanna adalah anak tertua dari 12 bersaudara.
"Kami hidup bahagia di pertanina," katanya, dilansir Metro.co.uk.
"Tidak ada masalah dalam hidup kami."
Johanna memang menjadi saksi bagaimana pertaniannya diserbu sepasukan belalang.
Tapi keluarganya bisa menemukan cara untuk mengusir serangga-serangga tersebut.
Serangga-serangga itu, "Ada yang kami tangkap dan makan," katanya.
"Ya, seperti ketika Anda makan daging."
Seperti masyarakat yang hidup di tengah hutan jati di Indonesia, Johanna biasa menggoreng serangga itu sebelum memakannya.
Johanna juga bilang, dia dibesarkan dengan susu segar dan bayam liar.
Ketika harus makan makanan modern sekarang ini, Johanna mengaku kangen masa kecilnya dulu.
Walau terlihat sehat, Johanna ternyata punya masalah dengan pendengarannya.
Maklum, usianya sudah 128 tahun.
Meski begitu, Johanna mengaku masih bisa sendiri untuk bergerak di sekitar rumahnya sementara keluarganya mengawasi dari luar jendela.
Johanna sering duduk menerawang masa kecilnya.
"Saya menikah dengan pria yang lebih tua," katanya Johanna.
"Istri pertamanya telah meninggal, dia adalah pria yang mandiri."
Johanna melanjutkan: "Dia punya kereta kuda dan sapi."
Sementara, "Saya akan memerah susu dan membuat mentega untuk dijual."
Johanna mengenang, sang suami memperlakukannya dengan sangat baik.
Sehingga dia bisa melupakan hidupnya sebelumnya.
Dalam hidup, "Saya tidak menginginkan apa pun," katanya.
Johanna punya tujuh anak dengan suaminya itu, dua di antaranya masih hidup hingga sekarang.
Dari sejumlah anaknya itu, Johanna dikaruniai 50 cucu dan cicit.
Setelah menikah, Johanna bebas mencari nafkah.
Biasanya dia melakukan pekerjaan rumah tangga untuk para pemilik pertanian.
Johanna melakukan pekerjaan itu selama bertahun-tahun.
Seiring bertambahnya usia, Johanna menyewa seorang pengasuh bernama Thandiwe Wesinyana.
Keduanya hidup bersama sejak 2001 lalu dan kini menjadi teman dekat.
"Saya nggak bisa tidur kalau saya nggak di sampingnya," kata Thandiwe, dilansir Metro.co.uk.
"Ketika saya pergi, dia juga akan mengatakan hal yang sama."
Kalau sudah begitu, kata Thandiw, Johanna akan duduk di dekat jendela dan melihat gedung-gedung sembari bertanya-tanya kapan teman dekatnya itu pulang.
Beberapa temannya di Afrika Selatan berusaha keras menemukan cara bagaimana Johanna diakui Guinness Book of Records.
Seorang agamawan di desanhya, OJ Madikong, juga menjadi salah satu yang mencoba menyebarkan kisahnya.
"Saya percaya Mazibuko sejak lama harusnya dimasukkan ke Guinness Book of Records," katanya kepada New24.
"Seluruh dunia akan tahu, tapi kami juga tahu, tidak ada kata terlambat."
Madikong sendiri mengaku senang jika ada orang di lingkungannya yang masuk Guinness Book of Records.
Johanna sendiri mengaku heran kok bisa sampai di usia yang setua ini.
"Ketika nanti saya mati, mereka harus menyembelih seekor sapi untuk saya," katanya.
"Mereka harus mengubur saya dengan baik, sehingga saya tidak pernah mengganggu mereka."