Suar.ID - Seorang anak indigo bongkar rahasia besar soal cerita asli KKN di Desa Penari yang sedang viral.
Beberapa waktu terakhir, linimasa media sosial tengah diramaikan dengan animo penonton film KKN di Desa Penari.
Kisah awal dari KKN di Desa Penari bermulai dari cerita yang diunggah di Twitter oleh akun Simple Man tahun 2019 silam.
Cerita horor tersebut viral dan diangkat buku hingga difilmkan dengan judul yang sama.
Setelah cerita ini ramai diperbincangkan banyak orang, sosok anak indigo pun turut berkomentar pada film ini.
Salah satunya adalah Frissly Herlind yang turut memberikan komentarnya tentang cerita KKN di Desa Penari.
Dikutip dari kanal Youtube Gretta Irene yang diunggah tahun 2019 lalu, Frissly Herlind pun menuturkan komentarnya.
"Sebelumnya gue mau tanya nih, lu udah tahu belum cerita tentang Desa KKN, Desa Penari KKN," ucap Gretta Irene.
"Sebenernya kalo baca sendiri langsung, belum kak. Tapi kalau denger-denger dan ngulik itu sendiri itu udah.
Karna aku nembusinnya udah bukan lewat cerita," jawab Frisslly.
Menurut Frissly Herlind yang mengaku indigo ini, ia langsung mengulik kisah KKN di Desa Penari ini langsung lewat mimpi.
"Mau nembusin kejadiannya ya udah tidur dulu, tapi akunya... swing... jalan-jalan gitu," lanjutnya.
Gretta Irene pun penasaran apakah sebenarnya cerita tentang KKN di Desa Penari ini benar-benar kisah nyata atau sekedar fiktif.
"Menurut kamu itu nyata atau nggak?" tanya Gretta Irene.
"Kalau dari kejadian atau apa yang dialami sama beberapa orang itu bener-bener cerita nyata.
Tapi kalau dari cerita ini sendiri kan karena memang si Simple Man-nya sendiri story telling banget ya,
dia biasa cerita tentang hal-hal horor jadi cerita ini dibumbu-bumbuin," jawab Frisslly Herlind.
Menurut Frisslly ada salah satu bagian yang menurutnya hanya merupakan dramatisasi cerita.
Salah satunya adalah bagian ketika seluruh anggota KKN diganggu oleh makhluk halu setiap hari.
"Kalau dari cerita dia (Simple Man) yang jauh banget itu lebih ke yang mereka dapat gangguan selama satu hari full, terus besoknya lagi diganggu lagi.
Karna biasanya kalau untuk makhluk-makhluk kayak gitu ngasih gangguan tu nggak bisa setiap malam atau setiap hari.
Mereka butuh energi, capek," tutur Frissly.
Meski begitu kini kisah dari KKN di Desa Penari begitu laris manis dan ditonton oleh 3 juta penonton di Indonesia.
Kabarnya untuk memproduksi film ini, diperlukan biaya sampai 15 milyar rupiah.