Suar.ID - Sebuah goa ditemukan di pekarangan milik warga di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.Goa itu ditemukan saat seorang warga menggali pekarangan rumahnya.Secara tiba-tiba, tanah yang sedang digali tersebut amblas.Goa pun terlihat setelah itu.Mengutip dari Tribunnews.com, Dinas Kebudayaan Tabanan bersama Balai Arkeologi dan juga Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan pada Senin (11/4/2022).Saat ini, goa tersebut dinilai sebagai objek diduga cagar budaya (ODCB)."Iya ada informasi seperti itu (penemuan goa) dan tim kami dari Bidang Arkeologi bersama instansi terkait sudah turun ke lokasi juga," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, Wayan Sugatra saat dikonfirmasi, Senin 11 April 2022.Sugatra menjelaskan, awalnya penemuan objek diduga cagar budaya itu saat seorang warga bernama Ketut Nada sedang menata lahannya.Namun, saat menggali tanah, tiba-tiba saja amblas dan setelah dicermati ternyata ada lubang yang cukup besar yakni ODCB berupa goa tersebut.Kemudian, setelah menerima informasi tersebut tim turun ke lokasi untuk mengecek secara langsung.Dari hasil pantauan dan kesimpulan awal, tim ahli dari BPCB dan BALAR memperkirakan objek tersebut adalah sebuah goa.Goa dengan posisi melintang dari utara ke selatan, namun pintu masuk dari arah barat dengan ukuran tinggi sekitar 1,55 meter, lebar 5,28 meter.Namun kendalammnya belum diketahui karena semakin menyempit.Selain itu, juga didalamnya ditemukan empat buah ceruk atau relung yang diduga dulunya menjadi tempat semedi.Dia menyebutkan, ceruk pertama ada di bagian utara dengan tinggi 1,27 meter, lebar 1,4 meter dan kedalaman 1,1 meter.Ceruk kedua ada di bagian timur dengan tinggi 1,3 meter, lebar 1,27 meter dan kedalaman 0,9 meter.Ceruk ketiga tak jauh dari ceruk kedua di bagian selatan dengan tinggi 1,1 meter, lebar 1,1 meter dan kedalam 0,5 meter.Ceruk terakhir di sebelah ceruk ketiga dengan tinggi 1,27 meter, lebar 1,9 meter dna kedalam 0,8 meter."Setelah dicek, di dalamnya itu ada 4 relung atau ceruk yang diduga sebagai tempat semedi dulunya," jelas mantan Kepala BKPSDM Tabanan ini.Setelah proses pengecekan selesai, kata dia, tim ahli kemudian menyampaikan kepada pemilik lahan dan juga masyarakat sekitar agar tetap menjaga sehingga tak terjadi kerusakan hingga ada penelitian lebih lanjut."Untuk sat ini masih belum diketahui kejelasannya."
"Kita masih menunggu penelitian lebih lanjut dari tim ahli," tandasnya.