Suar.ID - Kisah asmara artis Manohara Odelia Pinot memang sempat menghebohkan Indonesia beberapa tahun silam.
Mano, panggilan akrabnya, ternyata mendapatkan banyak perhatian publik karena kasus kekerasan yang menimpanya.Kabar tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami Manohara ini pun membuat banyak publik mengelus dada dan mengutuk Tengku Fakhry yang merupakan Pangeran Kelantan Malaysia.
Baca Juga: 'Nasib Orang Enggak Ada yang Tahu' Waduh! Nikita Mirzani Ketar-ketir Boroknya Dikuliti Istri Perwira Polisi, Terungkap Backingan yang Lindungi sang ArtisMelansir dari Tribun Jambi, setelah dipersunting sang pangeran Kelatan, Mano dan ibundanya yang bernama Daisy Fajarina dilarang untuk bertemu dan berkomunikasi.
Mano selama menikah ternyata tidak mendapatkan perlakuan yang baik dari Tengku Fajhry.
Alih-alih bahagia dipinang anggota kerajaan, Manohara justru harus mengalami KDRT di usia 17 tahun.
Baca Juga: 'Akun Fake', Begini Caranya? Pantas 14 Ribu Orang Jadi Korbannya! Sosok Ini Kuliti Cara Kapten Vincent Gaet Membernya, Keuntungan Besar Sajian Utamanya!Mengutip dari Grid.ID, Mano ternyata pernah dipaksa berhubungan intim saat menstruasi.Mano juga mengaku dirinya mengalami penyiksaan lainnya berupa disundut rokok.
Ibunda Manohara, Daisy Fajarina pun berjuang untuk bisa bertemu kembali dengan putrinya.
Daisy mendapat kabar bahwa putrinya dipaksa berhubungan intim saat menstruasi bahkan diberi obat agar cepat hamil.
"Obat ini meningkatkan hormon Mano sehingga beratnya dalam dua minggu naik 8 kilogram, dan wajahnya jerawatan," ungkap Daisy yang dikutip dari Grid.ID.
Manohara yang baru bisa pulang dari Malaysia ke Indonesia pada 31 Mei 2009, dengan sayatan di beberapa bagian tubuh.
Terlihat juga ada bekas sundutan rokok yang disebut dilakukan oleh mantan suaminya itu.
Siapa sangka, usai perlakuannya kepada Manohara yang tak manusiawi, rupanya Tengku Fakhry kena getahnya.
Baca Juga: Bahagia Banget jadi Jodohnya! 5 Zodiak Ini Paling Ahli Memanjakan Pasangannya Menurut Ramalan Jodoh
Dikutip dari Kompas.com, Tengku Fakhry sempat berseteru dengan dua pejabat istana.
Penyebab perseteruan berawal dari dirilisnya pernyataan pers mengenai kisruh rumah tangga antara sang pangeran dengan istrinya, Manohara, yang disiarkan pada 15 Juni 2009.
Tengku Fakhry menuduh dua pejabat istana sengaja menyebarkan fitnah tentang rumah tangganya karena bersekutu dengan kakaknya.
Ia lantas memasukkan gugatannya pada 10 Agustus 2009.
Namun, kedua pejabat istana tersebut menilai, gugatan Fakhry telah gagal menjelaskan manakah kandungan artikel keterangan pers Istana yang dinilai fitnah.
Selain dengan Manohara, kala itu Tengku Fakhry juga berseteru dengan kakaknya hingga bak "diusir" dari Kerajaan Kelantan.
Beberapa media Malaysia sempat mengabarkan bahwa Tengku Fakhry sempat mengajukan permohonan pada Mahkamah Tinggi agar membatalkan keputusan kakaknya itu.
Keputusan ini menjadi penanda "diusirnya" Tengku Fakhry dari Kerajaan Kelantan.
Menurut aturan lembagaan Kelantan, majelis bertanggungjawab untuk menentukan bakal pengganti Sultan dan memastikan tak ada kekosongan pemerintahan lebih dari setahun.