Mereka yang memiliki penghasilan tetap harus bersedia dipotong gajinya hingga 10 persen setiap bulan.
Bahkan, terkadang bisa lebih.
Tujuan ajarannya, melalui proses pendidikan hati atau jiwa sufi, lahir sifat-sifat dermawan di kalangan mereka.
Sehingga, orang-orang kaya menjadi 'bank' bagi yang memerlukan.
Dalam perjalanannya, ajaran Darul Arqam dianggap menyimpang.
Lantaran, Abuya Ashaari mengakui, dirinya merupakan Bani Tamim atau pendamping Imam Mahdi.
Beberapa sumber menyebutkan, Abuya mengaku, pernah berdialog langsung dengan Nabi Muhammad SAW.
Ia meyakini gurunya, Syeikh Syuhaimi adalah Imam Mahdi.
Sementara itu, Ashaari adalah penerus Syuhaimi.
Darul Arqam juga dituding sempat menyiapkan dan melatih 300 pasukan berani mati di Thailand.
Atas dasar inilah, organisasi Darul Arqam resmi dilarang oleh Malaysia pada 1994.
Lantaran, bertentangan dengan akidah ahli sunnah wal jamaah.