Sementara, 40 juta dolar AS atau kira-kira Rp 574 miliar untuk luar Eropa.
Ada beberapa kota di luar Eropa yang membayar lebih mahal, misalnya Baku di Azerbaijan yang harus mengeluarkan commitment fee hingga 60 juta dolar AS (Rp 861 miliar).
Commitment fee belum termasuk biaya untuk penyelenggaraan.
Bila ditambah dengan biaya penyelengaraan, tentunya akan berbeda-beda di tiap negara.
Sebagai negara yang bertetangga dan masih satu kawasan dengan Singapura, mungkin tak ada salahnya kita mengintip banyaknya uang yang digelontorkan Negeri Singa itu setiap pementasan F1 di sana.
Singapura mulai menghelat F1 sejak 2008.
Balapan rutin digelar setiap tahun hingga 2019, sebelum datangnya pandemi.
DiwartakanThe Straits Times, biaya penyelenggaraan F1 di Singapura setiap tahunnya mencapai 135 juta dolar AS atau Rp 1,9 triliun.
Angka tersebut hampir mencapai setengah dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi NTB.
DiberitakanAntara, APBD NTB 2022 yang disahkan pada Desember 2021 mencapai Rp 5,39 triliun.
Pada pelaksanaan F1 di Singapura, pemerintah setempat dan promotor lokal saling urunan untuk menanggung biaya penyelenggaraan.