"Saya ingin masukkan (Indah) ke perut lagi," kata Nursyah sembari menangis.
Tak berhenti di situ, Nursyah juga mulai berandai-andai kalau saja dia tidak membawa Indah Permatasari merantau ke Jakarta.
"Di Makassar atau Bima saja saya bisa berusaha," kata Nursyah.
"Tapi tidak berderai air mata begini."
Masih, Nursyah masih berharap Indah Permatasari kembali menjadi sosok yang seperti dulu lagi.
Tidak seperti sekarang ini, kata Nursyah.
"Saya ingin Indah yang dulu. Indah itu satu napas dengan saya, ya Allah," Nursyah sambil terisak.
Seperti disebut di awal, sejak awal, Nursyah memang tak pernah memberikan restu putrinya menikah dengan Arie Kriting.
Restu akan diberikan jika Indah Permasari juga Arie Kriting mau menjalankan dua syarat yang diberikan Nursyah.
Pertama, Indah Permatasari harus mau dirukyah.
Kedua, Arie Kriting harus bersumpah di masjid dia tidak menggunakan ilmu gaib untuk mendekati Indah Permatasri.