Satu Indonesia Kena Tipu! Dikira Bangkrut, Ningsih Tinampi Malah Asik Liburan ke Turki Sambil Bikin Geger dan Ramalkan Indonesia Luluh Lantak Akibat Bencana

Tangkapan layar kanal YouTube Ningsih Tinampi dan Twitter

Kolase foto Ningsih Tinampi dan keadaan Gunung Semeru saat erupsi.

Pada video tersebut pula, pasien Ningsih Tinampi yang tidak disebutkan identitasnya menyebut dengan nada berteriak bahwa banyak manusia yang merusak alam, berbuat maksiat, gemar berzina, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Apes Banget Nasib Ningsih Tinampi, Sudah Ladang Mencari Nafkahnya Ditutup Dan Diprotes Banyak Orang Gegara Ngaku Bisa Panggil Malaikat Eh Sekarang Dapat Perlakuan Begini Dari KPI Saat Tampil Di TV

"Manusia banyak merusak alam, manusia banyak yang berbuat maksiat, manusia banyak berbuat zina. Laki-laki suka sama laki-laki.

Banyak orang yang pakai j****b tapi cuma kedok, tapi kelakuannya bejat. Aaaaarrrrggghhhh," kata salah seorang pasien Ningsih Tinampi sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Ningsih Tinampi dalam video yang diunggah pada Sabtu, 8 Januari 2022 lalu.

Kemudian, pasien Ningsih Tinampi yang sedang menjalani pengobatan mengutuk tingkah laku manusia yang disebutnya telah bertindak melampaui batas.

Dia mengungkapkan, banyak manusia saat ini yang memiliki sifat serakah hingga sejumlah orang yang menggunakan pakaian terhormat sebagai kedok untuk menutupi perilaku bejatnya.

Dia juga menegaskan bahwa alam saat ini murka karena ulah manusia yang tak mengindahkan perintah dan larangan Tuhan Yang Maha Esa.

"Manusia kurang ajar semua! Manusia serakah! J****b cuma dijadikan kedok, tapi kelakuannya b*****t semua!

Jangan salahkan alam kalau murka! Laut murka, gunung murkan, semua murka karena tingkah laku manusia sendiri!," ujarnya.

Baca Juga: Masih Ingat Ningsih Tinampi? Nasibnya Berubah Drastis, Dulu Klinik Pengobatannya Membludak hingga Tajir Melintir, Kini Kepergok Sedang Manjat Pohon dan Berkebun

Selain itu, pasien Ningsih Tinampi dalam video tersebut menegaskan agar manusia tak menyalahkan alam ketika terjadi bencana di mana-mana, termasuk Indonesia.