“Pasti ada khawatirnya. ‘Oke tambahan apa lagi nih’. Kan membuka memori lagi,” ungkap Gisel.
Janda satu anak ini merasa bahwa proses hukum ini cukup menyita perhatian dan energinya selama ini.
“Semua itu butuh energi, tapi kan memang konsekuensi yang harus dijalani, jadi ya enggak apa-apa,” sambungnya.
Meski sudah menyita waktu, perhatian, dan tenaganya, Gisel tetap berusaha untuk kooperatif dalam menjalani proses hukum yang berlaku.
Ia merasa harus menebus kesalahannya di masa lalu dengan tetap tertib dalam menjalani tiap panggilan pemeriksaan.
Tak lupa Gisel juga meminta doa kepada putri semata wayangnya, Gempi, sebelum berangkat ke kantor Polda Metro Jaya.
Sontak, ketika sang ibu berpamitan, Gempi pun bertanya ada perlu apa Gisel pergi hingga membuatnya harus menerima jawaban ini.
“Tadi mau berangkat, ‘Gempi doain mamah yah sebelum berangkat’,” cerita Gisel.
Anak perempuannya itu lantas bertanya tujuan ibunya pergi dan minta didoakan.