Termasuk Park--yang dijual dengan harga 4,5 juta.
Park kemudian mendapatkan bantuan dari seorang misionaris Kristen untuk kabur ke Mongolia lalu ke Korea Selatan.
Pada 2014, Park sampai juga di Amerika Serikat.
Park kini adalah mengabdikan diri sebagai pejuang hak asasi manusia.
Menurutnya, Korea Utara tak seperti negara diktator lainnya: Iran atau Kuba.
"Di negara-negara tersebut, Anda memiliki pemahaman bahwa mereka tidak normal, mereka terisolasi dan orang-orangnya tidak aman," katanya kepada New York Post.
"Tapi Korea Utara telah benar-benar dibersihkan dari seluruh dunia, itu secara harfiah adalah Kerajaan Pertapa."
Sependek ingatannya, Park dan saudara perempuannya diajari, Kim Jong-il, mantan pemimpin tertinggi di Korea Utara, juga putranya, Kim Jong-un, adalah dewa.
Menurut guru-guru yang mengajarinya, Keluarga Kim dapat membawa pikiran warganya di kehidupan sehari-hari.
Dogma itu dianggap sukses membuat masyarakat Korea Utara tunduk kepada mereka.
Tak hanya itu, para murid juga didorong untuk menemukan kesalahan teman sekelas mereka.