Suar.ID - Nasib Yayasan Bina Prestasi Nasional yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang menjadi tak menentu sejak adanya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.Seperti yang diketahui, Tuti Suhartini (bendahara yayasan) dan Amalia Mustika Ratu (sekretaris) menjadi korban pembunuhan di Subang.Ketua yayasan, Yoris Raja Amanullah dan pemilik yayasan, Yosef Hidayah pun disibukkan dengan pemeriksaan kasus.
Baca Juga: Tak Hanya Soal Rezeki, Arti Mitos Kupu-kupu Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa Ternyata Bisa Jadi Pertanda BurukMengutip dari Tribun Jabar pada Kamis (14/10/2021), tidak ada sama sekali aktivitas siswa yang terlihat di yayasan tersebut.Pproses belajar-mengajar di sekolah juga tidak ada.
Bahkan, terlihat juga gerbang yayasan tersebut masih digembok.Ruangan kelas pun tertutup rapat.
Baca Juga: Bukannya Buntung Malah Makin Untung, Tafsir Mimpi Gigi Copot Nggak Melulu Jadi Pertanda Buruk Lho!
Bukan hanya itu, rumput-rumput liar terlihat tumbuh menjulang.Suasana tidak terawat pun dirasakan di tempat tersebut.Yoris Raja Amanullah berniat meninggalkan Yayasan Bina Prestasi Nasional.Sepeninggal dua keluarga intinya itu, Yoris mengaku kesepian hingga ingin beralih kerja.
Yoris mengaku akan menggeluti dunia perdagangan bersama sang istri, Yanti Jubaedah.Ia tidak tahu nanti yayasan yang sebelumnya dikelola tersebut vakum atau dilanjutkan pihak lain. "(Yayasan sekarang bagaimana?) vakum deh kayaknya. Saya juga enggak tahu sih ke depannya gimana. Kalau Saya sekarang berencana sama istri mau dagang," ujar Yoris.
Yoris dan istrinya saat ini merasa ketakutan selama pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan adik dan ibunya belum tertangkap.
Setiap malam, Yoris dan keluarganya gelisah dan pindah-pindah tidur.Apalagi, Yoris terpukul dengan kepergian Amalia dan Tuti.
"Inilah perjalanan hidup Saya. Tapi gimana lagi, Kita harus hadapi."
"Rasa takut sih ada tapi enggak terlalu besar."
"Tapi rasa kehilangan Mamah sama Amel aja sih."
"Biasanya Kita main bareng. Sekarang udah enggak ada," ungkap Yoris."Sekarang menutup diri. Kadang Kita enggak berani tidur di rumah kadang."
"Kadang tidur di saudara, kadang tidur di mertua. Agak takut juga sih. Ketakutan juga," akui Yoris.