Menurut Danu, polisi juga pegang kunci rumah tapi mereka nggak bisa membukanya.
Membukanya, "Harus dari dalam rumah," tambahnya.
Kenapa DNA-nya ada di mobil, Danu mengaku sempat membantu polisi saat evakuasi mayat korban.
Tapi salahnya dia nggak menggunakan sarung tangan ketika olah TKP.
"Danu juga tadinya gak mau ikut, tapi ikut saja nurut. Polisi pakai sarung tangan, Danu enggak," kata Danu.
"Nggak kepikiran sampe situ namanya juga ingat terus."
Sebelum pengakuan ini, Danu juga sempat beberapa jam diperiksa oleh pihak kepolisian.
Tak hanya diperiksa, telepon genggam dan motor Danu juga sempat disita oleh polisi.
Tujuannya untuk keperluan pemeriksaan.
"Alhamdulillah udah balik (handphone dan motornya)," ungkapnya.