Suar.ID - Kekhawatiran mulai melanda keluarga almarhumah Tuti Suhartini, korban perampasan nyawa di Subang.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu merupakan korban pembunuhan ibu dan anak di subang yang kasusnya belum terungkap setelah sebulan berlalu.
Polisi masih terus menyelidiki kasus Subang itu, terakhir mereka menggelar autopsi ulang, Sabtu (2/10/2021) lalu.
Adalah Yanti Jubaedah, istri Yoris yang mengungkapkan kekhawatiran mereka setelah pelaku perampasan nyawa belum ditangkap.
Yanti mengaku waswas bahkan tidur tidak bisa nyenyak jika membayangkan pelaku belum terungkap.
Tak hanya keluarga, bahkan sejumlah pihak pun masih resah karena pelaku rajapati yang masih berkeliaran.
Kini, keluarga Tuti dan sejumlah tetangga di sekitar TKP pun lebih waspada karena khawatir pelaku melakukan hal serupa.
Yanti Jubaedah, istri Yoris masih kerap bertanya-tanya kenapa pelaku belum ditangkap.
Ia mengaku dirinya merasa takut karena menjadi satu-satunya anggota keluarga Tuti, korban.
Sementara itu, Tuti dan Amalia telah menjadi korban perampasan nyawa keji pada 18 Agustus 2021 lalu itu.
Ia khawatir keluarganya terutama suaminya, Yoris sebagai anak Tuti turut menjadi korban.
"Saya juga sangat takut, karena emang tinggal satu-satunya Yoris, Mamah sama Amel sudah dibunuh, jadi tinggal satu-satunya A Yoris aja," ujar Yanti Jubaedah, istri Yoris, dikutip dari KompasTV, Minggu (3/10/2021).
Yanti mengaku karena pelaku belum ditangkap ia merasa gelisah dan tidur tak nyaman.
Karena pelaku masih berkeliaran ia pun merasa terancam jika pelaku rajapati itu juga menargetkan Yoris menjadi korban selanjutnya.
"Jadi saya tuh tidak nyaman serasa terancam, jadi takut kalau tidur, takutnya dibunuh kayak gitu," ujar Yanti.
Sampai saat ini, Yanti pun mengaku dirinya tak mengetahui apa motif pelaku merampas nyawa ibu mertua dan adik iparnya tersebut.
Namun, di balik rasa ketakutannya ia mengaku terus berharap agar polisi segara menangkap pelaku.
Hal serupa pun dirasakan Yoris, anak tertua dari korban Tuti atau kakak Amalia Mustika Ratu.
Yoris belum lega hingga polisi bisa berhasil menangkap pelaku yang merampas nyawa ibu dan adiknya.