"Saya belinya sebelum Jumatan, dipasangnya Sabtu," tambahnya.
Geboy sampai menyesal lantaran merasa bersalah karena meledakkan petasan yang ternyata terbuat dari kitab suci umat muslim.
"Kaget saya, sebagai orang Islam kaget saya. Kalau saya tahu saya enggak beli," ujar Geboy.
"Harganya 120 ribu biasa itu," pungkasnya.
Orang pertama yang menyadari petasan dari kertas Alquran itu adalah Leorinsius (20) dan Asmuni (25), teman mempelai.
Saat akad nikah selesai, penyambutan besan dimulai, Leorinsius dan Asmuni berjalan ke samping tenda, tempat petasan dinyalakan.
"Kan lagi akad, petasan nyala lalu besan dateng saya minggir ke sini buat ngopi. Meledakknya jam 16.00 sore," ujar Leorinsius di lokasi.
Serpihan petasan berserakan di area kebun itu. Namun, keduanya menyadari ada yang aneh.
Kertas serpihan petasan berwarna kuning dan terdapat aksara Arab, yang ternyata Alquran.
"Saya lihat ke sini kok ada tulisan Arab, pas saya baca ini Al-Qur'an. Langsung lapor ke Pak Ustaz, lalu disuruh disapuin," kata Laurinsius.
Asmuni mengatakan, mulanya petasan tersebut berwarna putih, dan tidak terlihat tulisan Alquran.
"Awalnya dibungkus kertas putih, ketutup, pas meledak baru ketahuan ternyata pakai kertas Alquran," kata Asmuni.