Suar.ID -Polisi mengaku sudah menemukan bukti baru terkait kasus pembunuhan Subang.
Mereka berharap, bukti baru ini bisa mempercepat upaya pengungkapan siapa pelaku pembunuhan yang menewaskan ibu-anak, Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Soal bukti baru itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan, pihaknya sudah menemukan titik terang soal keberadaan ponsel milik Amalia Mustika Ratu.
Ponsel itu, diyakini bisa menjadi kunci utama pengungkapan kasus yang bikin warga Subang geger ini.
"Ini sudah mendekati titik terang dan kami mohon doanya," ujar Erdi, Kamis (9/9) kemarin.
Seperti ramai diberitakan sebelumnya, ponsel Amalia Mustika Ratu hingga saat kejadian terjadi.
Hal itu diketahui setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP.
Erdi berharap, ponsel milik Amalia Mustika Ratu itu bisa menjadipetunjuk baru bagi kepolisian untuk mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Erdi juga mengklaim,pihak penyidik kepolisian juga mendapatkan barang bukti baru terkait kasus pembunuhan ini.
Meski begitu, dia belum mau membeberkan bukti baru yang dimaksud.
Masih terus didalami, katanya.
"Tentunya ada (barang bukti baru) tapi masih didalami dan dikembangkan oleh penyidik, mohon doanya saja," ujarnya.
Lebih dari itu, Erdi juga belum mau menduga-duga pelaku pembunuhan terhadap Tuti dan Amalia.
Dia bilang, pihaknya masih melakukan pengembangan dan meminta masyarakat agar bersabar.
"Ini belum bisa kami sampaikan ya, ini masih didalami dan dikembangkan oleh penyidik. Mohon doanya saja," ucapnya.
"Kita tunggu saja dari penyidik, nanti dalam waktu dekat Insya Allah akan kita ungkap semuanya, terutama yang melakukan kejahatan."
Saat ini, Erdi menambahkan, penyidik sedang melakukan pengembangan mengenai hasil laboratorium forensik (labfor).
"Hasil laboratorium forensik sudah diterima oleh penyidik. Nah, saat ini sedang dilakukan pengembangan analisis," ujarnya.
Selain hasil forensik, kata dia, pengembangan juga dilakukan berdasarkan keterangan para saksi.
Total hingga saat ini jumlah saksi yang telah diperiksa jumlahnya mencapai 23 orang.