Suar.ID - Seorang pegawai negeri sipil (PNS) belum lama dilaporkan istrinya sendiri dikarenakan terus-terusan kawin cerai dengan sejumlah perempuan.
Oknum PNS ini diketahui berinisial SZdanbekerja di Kejaksaan Negeri Lombok Tengah.
Ia pun dilaporkan sang istri ke Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga: Apes! Janda Muda Ini Tertipu Dokter Gadungan: Sudah Terlanjur Resign dari ASN dan Rugi Rp 46 Juta
Kini, ditengah ramainya kasus SZ ini muncul isu kalau SZ ini menelantarkan anak-anaknya dan juga bersikap tak bertanggung jawab.
Namun, isu ini pun langsung dibantah habis-habisan oleh anak-anak SZ.
Dilansir TribunLombok.com, Sahaji Wicaksono dan Desika, 2 anak SZ ini datang mengadu ke kantor Ombudsman RI Perwaan NTB pada Jumat (3/9).
Baca Juga: Pembunuhan di Subang Akan Segera Terungkap? Sosok Mr X Ternyata Sering Lakukan Ini di Malam Hari
Sahaji dan Desika ini menegaskan kalau ayah mereka ini adalah seorang suami dan orangtua yang bertanggung jawab.
“Itu bullshit (omong kosong) banget, hoax banget, buktinya anak-anaknya sampai sekarang masih kuliah, sampai kerja pun anak-anaknya masih diperhatikan,” tegas Sahaji, di kantor Ombudsman NTB, Jumat (3/9/2021).
MENGADU: Dua anak oknum PNS Kejari Lombok Tengah berinisial SZ (dua orang sebelah kiri) bertemu dengan tim pendamping pelapor, di kantor Ombdusman NTB, Jumat (3/9/2021).
Sehaji sendiri tak menampik lalau ayahnya ini beberapa kali menikah dan bercerai dengan sejumlah wanita.
Meski begitu, ia pun menjelaskan kalau ayahnya ini selalu menjaga silaturahmi dengan semua anak-anaknya.
Sahaji kemudian membantak kalau SZ ini pernah tinggal di rumah dinas dengan 2 istrinya.
Selama ini, SZ ini disebut selalu mempertahankan hubungan rumah tangganya.
Namun sayangnya hubungannya ini sering kali berakhir dengan perceraian.
”Akhirnya ketemu sama si pelapor,” kata Sahaji.
Sahaji kemudian bercerita kalau istri keenam SZ ini cuma mengurus anak bawaannya sendiri.
Ini dikarenakan yang bersangkutan ini berstatus janda.
Kendati demikian, istri keenam ini tak mau memerhatikan anak-anaknya dari SZ.
MELAPOR: Tiga tim pendamping korban, dari kiri; Selly Sembiring, Endang Susilowati, dan Yan Mangandar memberikan keterangan kepada media, usai menyampaikan laporan ke Kejati NTB, Senin (30/8/2021).
Puncak kekesalan SZ ini pun terjadi ketika orangtuanya sakit namun istrinya ini tak mau merawat.
”Akhirnya bapak bilang ya sudah dilepas (cerai),” kata Sahaji.
Sahaji sendiri menambahkan kalau hubungan bapaknya dengan istri pertama atau ibunya ini sangat baik.
Bahkan, mereka pun sering kali bersilaturahmi.
”Makanya saya bilang hidup ibu saya jangan diusik, hidupnya sudah enak banget dan hubungan sama bapak baik,” katanya.
Dengan adanya laporan ini, hubungan mereka pun kini kembali terganggu.