Suar.ID -Setelah resmi dirilis melalui Bioskop Online, film yang dibintangi Gading Marten kini hangat diperbincangkan oleh publik.
Film yang berjudul 'Selesai' ini merupakan gubahan seorang penyanyi sekaligus dokter yaitu Tompi.
Setelah dirilis, tak sedikit apresiasi yang didapat dari film ini, terkait alur cerita, hingga proses pembuatan film yang dinilai nyaman di mata.
Film ini mengisahkan tentang perselingkuhan di dalam rumah tangga, yang dibintangi oleh Gading Marten, Ariel Tatum, dan Anya Geraldine.
Karena isu yang diangkat adalah perselingkuhan, banyak penonton yang merasa kisah yang dibawa dalam film ini dekat dengan kenyataan.
Terlebih publik pun tahu bahwa Gisel terbukti selingkuh saat masih menjadi istri Gading Marten.
Sayangnya, layaknya sebuah karya, tak sedikit pula penonton yang merasa kecewa terhadap karya film 'Selesai' ini.
Dilansirkompas.com, pihak sutradara yaitu Tompi memberikan pernyataannya terkait kritik yang ditujukan pada film 'Selesai' ini.
Tompi merasa heran apakah setiap film harus berpihak?
Secara garis besar cerita dari film ini mengisahkan rumah tangga Broto yang diperankan oleh Gading Marten dan Ayu yang diperankan oleh Ariel Tatum.
Rumah tangga Gading di film ini kandas karena adanya kehadiran orang ketiga yang diperankan oleh Anya.
Banyak yang merasa tak puas dengan jalan cerita dalam film ini karena dianggap tak berpihak pada perempuan.
Seolah perempuan selalu menjadi pihak yang salah dalam sebuah skandal perselingkuhan.
Dari situlah Tompi akhirnya angkat bicara terkait film yang diperankan oleh mantan suami Gisel ini.
Melalui cuitannya di Twitter, Tompi seolah gerah dengan kritik yang ditujukan pada karya filmnya.
"Film itu harus berpihak? Benarkah HARUS begitu? Gimana kalau FILM ITU HARUS BISA MERANGSANG ORANG UNTUK BERPIKIR UTK BERPIHAK?" tulis Tompi (20/08/21).
Film yang dibintangi Gading Marten, Ariel Tatum dan Anya Geraldine ini memang diakui oleh mantan suami Gisel sebagai film yang vulgar.
Meski begitu, sebagai sebuah karya yang bebas dinikmati, diapresiasi, dan dikritik, warganet mengingatkan Tompi untuk tidak marah bila karyanya menuai pro kontra.
"Film sepenuhnya untuk have fun sih dok bebas aja, malah lebih bagus kalau bisa bikin penonton mikirin Infinite Possibilities (fan theory) tentang filmnya. Lalu akhirnya dijawab oleh si pembuat film melalui sequel atau prequelnya," tulis akun @isantoh.
"Ya bebas aja dok bikin karya mah, tp kalo dikritik jgn ngambek hehehe," tulis @ranggarila.
Sehingga Tompi merasa tak perlu naik pitam jika karyanya mendapat protes dari beberapa pihak jika tak sesuai dengan selerasemua penonton.