"Sering kali aku dengar kalimat itu, baik yang langsung bertanya atau selentingan di kiri-kanan."
"Segelintir bernada positif namun lebih banyang yang nggak suka."
Gisel kemudia melanjutkan pernyataannya:
"Dan sekarang aku beranikan diri buat nulis ini dengan segala kerendahan hati, siapa tahu mungkin ada teman di luar sana yang juga lagi nggak baik-baik saja, sedang ada di dalam uncertainties, atau sedang terhakimi karena entah kebodohan di masa lalu atau apa pun."
"Seandainya aku masih pakai kekuatanku sendiri seperti biasanya dulu, sudah pasti aku sekarang mendekam di pojokan, depresi.
"Nggak tahu mau ngapain, ketakutan, membayangkan masa depanku yang pasti suram dan berantakan."
"Khawatir masa depan Gempi, dan banyak hal lain.
"Beruntungnya, I have my God, yang selalu menyertaiku walau dalam lembah kekelaman sekalipun."
Benar, rahasia Gisel tetap bertahan hingga sekarang adalah karena dia merasa Tuhan selalu bersamanya.
"Dia yang selalu setia bahkan di saat dulu aku nggak setia sama Dia.
"Dia yang selalu membuka jalan-Nya untuk aku kembali dua tahun lalu saat aku mentok pakai cara sendiri.