Sementara itu, produser Seperti Dendam, Meiska Taursia, menambahkan,situasi pandemi ini mengajarkan untuk selalu punya harapan walau terjebak dalam sistem yang terpuruk.
Termasuk, ujarnya, untuk perfilman Indonesia.
Bagi Mesika,penghargaan Golden Leopard ini menjadi bukti nyata bahwa film Indonesia berdaya saing secara ide, kreatif dan artistik di sirkuit film dunia.
"Kompetensi ini jarang sekali dipahami di dalam negeri, karena ruang pemutaran yang terbatas sehingga sulit diakses penonton film Indonesia," tambah Meiske.
Dia juga bilang, penghargaan ini merupakanpencapaian besar untuk Indonesia.
"Kontingen kebudayaan lewat film berhasil membawa pulang piala emas Golden Leopard. Namun juga sedih mengingat kebudayaan tidak pernah diakui keberhasilannya dibandingkan dengan kontingen olahraga," sindir Meiske.
FYI, film Seperti Dendammerupakan adaptasi dari novel karya Eka Kurniawan dengan judul yang sama.
Selama di Locarno International Film Festival 2021,Seperti Dendamdiputar sebanyak empat kali.
Seperti Dendam dibintangi olehMarthino Lio (berperan sebagai Ajo Kawir), Ladya Cheryl (Iteung), Reza Rahadian (Budi Baik), Ratu Felisha (Jelita), dan Sal Priadi (Tokek).
Secara garis besar, film Seperti Dendam berceritatentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati.
Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia.
Ketika berhadapan dengan seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur, jungkir balik, hingga dia jatuh cinta.