"Pada masa pernikahan itu psikis aku sih luar biasa, badan aku habis, terus aku ngerasa, 'saya nih kok rasanya apa sih sejelek itu ya? Ada nggak orang yang mau sama saya?' Karena aku bukan hanya KDRT secara fisik tapi verbal pun juga aku dapatkan," ungkap Nindy dilansirTribun Seleb.
Tak main-main, kekerasan fisik yang diterima oleh Nindy ternyata bisa dikategorikan sebagai kekerasan yang tak bisa disepelekan.
Ibunya bahkan sempat curiga bahwa ada yang tak beres pada rumah tangga putrinya, namun beliau memilih untuk tidak berani ikut campur terlalu dalam.
"Jadi dipukul, ditampar, di kaca didorong, dibanting kepalanya berulang kali. Sampai pecah itu kaca rumah di lemari kita sendiri, masih ada buktinya semuanya," katanya lagi.
Tak hanya ibunda Nindy, beberapa sahabat juga sempat menaruh curiga pada kondisi Nindy yang memiliki luka lebam.
Namun waktu itu, Nindy tidak berani menceritakan kondisinya kepada siapa pun.
Sampai akhirnya Aksara melakukan kekerasan pada Nindy, dan anak mereka lari mengadu kepada neneknya.
Di situlah ibunda Nindy tahu betul kondisi yang dialami oleh putrinya.
"Sehingga pada tanggal 19 ia melihat betul muka aku seperti apa, dia langsung gak bisa nih nak, harus. Jangan sampai nanti mama meninggal nangis dalam kubur," tutur Nindy.
Akhirnya Nindy pun mulai memberanikan diri untuk ambil sikap dan memutuskan untuk bercerai dari Aksara.