Namun jika memang masih bisa dihindari, maka ada baiknya pengemudi juga perlu untuk menghindari agar tidak menabrak kucing.
Meski begitu Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), memahami bahwa menghindari hewan seperti kucing yang melintas memang hanya bisa dilakukan dengan kecepatan rendah.
Oleh sebab itu Sony mengingatkan bahwa pengemudi harus fokus dan cermat untuk mengantisipasi segala hal yang terjadi.
Selain itu, Sony juga mengingatkan untuk tetap mengubur jasad binatang yang sudah terlanjur tertabrak dengan layak seperti mitos-mitos yang biasa beredar.
“Susah (menghidari) kalau kucing, karena nyebrangnya lebih cepat, berbeda dengan anjing yang masih bisa diantisipasi.
Maka dari itu pengemudi juga harus harus fokus dan cermat.
Tapi jika pengemudi terlanjur menabrak binatang apapun (tidak hanya kucing), segera berhenti dan kuburkan,” pungkasnya.