"Kakak saya sangat ingin saya berada di Olimpiade Tokyo 2021. Dia telah mendukung saya sebagai pemain sejak 2018," buka Greysia Polii kepada Badminton Megazine, dikutip dari Badminton Spirit.
"Fisik saya baik, yang harus saya latih adalah mental saya," lanjut Polii menyampaikan pesan dari sang kakak sebelum dia meninggal.
"Menurut kata itu. Saya banyak membaca psikologi, pelatihan mental, dan buku pengendalian diri untuk melatih mental saya," jawabnya.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengawali langkah Olimpiade 2021 di grup A dengan mulus.
Mereka mengalahkan pasangan Malaysia, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean dua set langsung 21-14 dan 21-17.
Kemudia menang straight game dari Inggris Raya, Birch Chloe/Smith Lauren 21-11 dan 21-13.
Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade 2021 - 100 Menit, Durasi Greys/Apri Hadapi Du/Li untuk ke Semifinal
Pada laga pamungkas penyisihan grup, Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga tampil impresif kala melawan pasangan Jepang unggulan satu dunia, Fukushima Yuki/Hirota Sayaka melalui drama rubber game, 24-22, 13-21, dan 21-8.
Modal tersebut juga menjadi tambahan untuk kepercayaan pasangan peringkat 6 dunia ini, mereka menang dengan kepercayaan diri yang bagus ketika melawan wakil China di perempat final.
Bahkan long rally dan long set lawan Du/Li mereka tak gentar dan terus semangat.
Polii mengungkap, dia sangat termotivasi untuk memenangkan laga demi laga untuk sang kakak.