Ketika nampak sakit-sakitan, sudah banyak warga yang menolong semampunya dengan memberi makan.
Namun, tak satu pun yang membantunya untuk mengakses fasilitas kesehatan sampai akhirnya nyawanya tak lagi tertolong.
Tubuhnya ditemukan sudah tak lagi bergerak pada hari Senin, 19 Juli 2021 lalu.
Seorang saksi bernama Dimas (18) dan Suryantoro (48) menemukan Mbah Bilal sudah meringkuk tak bergerak di atas becaknya.
Menurut keterangan Lurah setempat, sosok Mbah Bilal sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh warga.
Beberapa hari sebelum wafat, orang-orang sudah melihat bahwa Mbah Bilal nampak sakit dan nafasnya tersengal-sengal.
“Jadi, almarhum ini diketahui sudah sakit di atas becak beberapa hari sebelumnya. Warga sudah berinisiatif memberikan makan, merawat sebisanya,” ungkap Lurah Patehan, Handani BS kepada Tribun Jogja, Sabtu (24/7/2021).
Sampai akhirnya jenazah Mbah Bilal dikebumikan, sosok anaknya tak kunjung muncul.
Pihak warga telah mencoba untuk menghubungi anak dari Mbah Bilal ini.
Namun, ia tak juga hadir untuk menghantarkan jenazah ayahnya untuk yang terakhir kalinya.