"Kabar seperti itu tidak benar, karena belum ada warga yang divaksin di Indonesia sehingga terdampak. Warga jangan mudah percaya dengan informasi tentang efek samping vaksin Covid-19 yang bertebaran," ujarnya.
Abraar menjelaskan jika vaksin itu tidak menyembuhkan, tetapi memberi kekebalan tubuh.
Ia berdalih, jika vaksin Covid-19 memberikan efek samping berbahaya, maka dampaknya yaitu kelumpuhan tenaga kesehatan (nakes).
"Seandainya vaksin yang dimaksud berbahaya dan berefek buruk, maka nakeslah yang pertama kali terkena dampaknya. Saya yakin enggak ada satupun negara di dunia ini yang akan melumpuhkan nakes," tegasnya.
Jadi, berita mengenai vaksin Sinovac dapat memanjangkan alat vital pria merupakan hoaks belaka.