Agar bayi tikus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dengan sempurna, biasanya diberi sedikit dorongan dengan menegak air minum.
Itu mengapa mereka yang amankan bayi tikus selalu menyediakan segelas air setelah mengonsumsinya.
Khasiat ini rupanya diakui oleh kebanyakan kuli panggul yang mengaku selalu berstamina setelah menelan bayi tikus.
Sayangnya khasiat tersebut belum terbukti sacra medis.
Menurut Edukator Bidang Gizi, Irtya Qiyamulail, hewan seperti tikus pasti mengandung protein dan lemaknya.
Namun, melihat tikus yang identik dengan hidup di lingkungan yang kotor jadi kemungkinan ada parasit di dalam tubuhnya.
Sehingga cukup berisiko ketika dikonsumsi, apalagi kebersihannya tidak terjaga.
Sementara itu, melansir in.gov tikus adalah hewan pengerat yang bisa menyebarkan penyakit kepada manusia.
Tikus bisa menyebarkan penyakit ke manusia dengan cara gigitan, kutu, tungau, kotoran.
Untuk diketahui, tikus adalah vektor untuk penyakit pes, demam gigitan tikus, leptospirosis, hantavirus, trichinosis, penyakit kuning infeksius, dermatitis tungau tikus, salmonellosis, demam paru-paru, dan tipus.
Pun tikus telah dikaitkan dengan asma. Jadi kebiasaan ini sebaiknya tidak ditiru.