Suar.ID - Varian Delta disebut-sebut lebih mudah untuk menular dan lebih berbahaya dari varian virus corona dominan saat ini.
Mengutip dari Kompas, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Penyakit, dr Anthony Fauci mengatakan bahwa dari pengurutan genom yang dilakukan di Amerika Serikat, varian Delta sekarang 20 persen lebih menular dan mungkin lebih berbahaya.
Pola penularan Covid-19 dari varian Delta di Amerika Serikat ini, menurut Fauci, tampaknya mengikuti pola yang terlihat di Inggris, baik dengan varian Alpha, dan sekarang varian Delta.
"Seperti yang terjadi pada B.1.1.7, kami tampaknya mengikuti pola dengan varian Delta, dengan waktu dua kali lipat sekitar dua minggu," kata Fauci dalam pengarahan Gugus Tugas Covid-19 Gedung Putih, seperti dikutip dari CNN.
India pun tengah berjuang dari virus corona varian delta, namun kini muncul penyakit baru yang berbahaya.
Mengutip dari Kompas, India telah melaporkan lebih dari 8.800 kasus infeksi jamur hitam yang mematikan hingga Minggu (23/5/2021).
Infeksi jamur langka yang disebut mukormikosis ini memiliki tingkat kematian 50 persen.
Mucormikosis disebabkan paparan jamur mukosa yang banyak ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, serta buah dan sayuran yang membusuk.
"Ini ada di mana-mana, ditemukan di tanah dan udara dan bahkan di hidung dan lendir orang sehat," kata Dr Akshay Nair, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai.
Infeksi ini memengaruhi sinus, otak dan paru-paru, dan dapat mengancam jiwa pada penderita diabetes atau penderita kekebalan yang sangat parah, seperti pasien kanker atau orang dengan HIV/AIDS.