Burul Asylbekova petugas di Layanan Sanitasi dan Epidemiologi Pusat Negara mengatakan, vaksin-vaksin itu harus dibuang karena lemari es mati untuk mengisi baterai ponsel.
Menteri Kesehatan Alimkadyr Beishenaliyev mengatakan, mungkin ada petugas kebersihan yang melakukannya.
Beishenaliyev sendiri juga sempat dikritik keras pada April, karena bersikeras menggunakan akar beracun sebagai obat virus corona.
Termasuk dari WHO yang mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa akar aconitum soongaricum aman untuk pengobatan penyakit apa pun, termasuk infeksi virus corona.
Menkes kesehatan Kirgistan itu berpendapat, campuran yang mengandung akar akonit dibuat oleh Presiden Sadyr Japarov di kediamannya.
Kini, Kirgistan kembali menjadi sorotan dan mendapat kecaman.
Terbuangnya ribuan dosin vaksin di Kirgistan tentu merupakan insiden yang sangat disayangkan.
Negara ini telah mencatatkan 101.878 kasus Covid-19 dan 1.735 kematian sejak awal pandemi.
Namun, otoritas setempat mengakui angka tersebut bukan jumlah sebenarnya.
Terkait pemberian vaksin, pekan lalu otoritas kesehatan Kirgistan mengatakan, di negara berpopulasi 6,5 juta jiwa ini, lebih dari 50.000 penduduk telah disuntik setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.