Suar.ID -Pasangan Ini Berhubungan bak Suami Istri di Tengah Keramaian hingga Bisa-bisanya Tolak Berhenti saat Didatangi Polisi.
Sepasang kekasih nekat melakukan perbuatan intim di tengah jalan hingga viral di Media Sosial.
Dalam video tersebut, aksi kedua sejoli ini membuat masyarakat dan pengguna jalan geger.
Kejadian yang diduga terjadi di Kabupaten Batubara pada malam hari itu, membuat ruas jalan macet dan pengguna jalan sibukmerekam aksi keduanya.
Serasa dunia milik berdua, kedua sejoli ini asik berpelukan mesra tanpa menghiraukan orang lain yang merekamnya.
Dari video yang diunggah di salah satu grup Facebook menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di Jalan Merdeka, Kecamatan Tanjungtiram, Kabupaten Batubara.
Dalam komentar video tersebut, banyak masyarakat yang menyayangkan aksi masyarakat yang membiarkan keduanya melakukan hal tak senonoh tersebut di tengah jalan.
"Bukannya dilarang, malah divideokan, dasar netizen," ujar seorang pengguna Facebook.
Komentar lain mengatakan bahwa keduanya sudah gancet dan tidak bisa dilepas.
"Ado-ado ajo jaman sekarang ni, tidak bisa lopas begempet-gempet uang gilooo," tulis komentar tersebut
Fenomena Penis Captivus
Fenomena seorang pria yang tak bisa melepaskan alat vitalnya setelah berhubungan intim atau di masyarakat umum dikenal sebagai gancet sudah beberapa kali terjadi.
Namun, meski bukan hal yang baru, faktanya hanya sedikit orang yang benar-benar memahami bagaimana kondisi yang secara medis disebut sebagai "penis captivus" tersebut bisa terjadi.
Otot intim wanita menekan organ intim pria.
Menurut Dr. John Dean kepada BBC, hal itu terjadi saat otot-otot organ intim wanita menekan organ intim pria jauh lebih kuat dari biasanya.
"Otot-otot dasar panggul wanita berkontraksi secara ritmik ketika orgasme."
"Otot-otot itu kemudian berkontraksi pada organ intim pasangannya sehingga kemudian macet."
Sebenarnya kasus ini cukup nyata diperdebatkan dalam literatur medis selama hampir 40 tahun.
Ini dimulai pada 1979, ketika British Medical Journal menerbitkan sebuah makalah tentang hal ini.
Dokter memberikan penjelasan patofisiologis bahwa ini terjadi karena kontraksi spastis dari otot levator ani.