"Aku dengar dari orang, mamahnya kena Covid-19 juga, harus siapin tabung oksigen," kata Nia Ramadhani.
"Akhirnya aku bilang ya sudah besok aku pengin kirimin," sambungnya.
Kendati demikian, Ivan menolak bantuan dari Nia Ramadhani.
Pasalnya, ia takut dikucilkan oleh masyarakat sekitar setelah mengetahui dirinya terpapar Covid-19.
"Dia takut untuk terima karena dia takut nanti kalau misalkan warga di situ kan dempet, kalau tahu nanti diasingkan," cerita Nia Ramadhani.
Hingga suatu ketika, Nia Ramadhani tiba-tiba ingin menghubungi Ivan untuk sekadar menanyakan kabar.
Sempat tak diangkat beberapa kali oleh Ivan, namun tak membuat Nia Ramadhani berhenti menghubunginya.
Merasa khawatir, ibu 3 anak itu terus berusaha menelepon sang sopir untuk memantau perkembangannya.
Benar saja, rupanya kondisi sopir Nia Ramadhani sangat lemas hingga tak bisa melakukan kegiatan apa-apa.
"Artinya dia ngerasa kayak, gue butuh bantuan, gitu," ucap Nia Ramadhani terbata-bata.
"Akhirnya aku ngomong sama istrinya, dipandu sama There untuk ke rumah sakit," sambungnya tak kuat menahan tangis.