Sedangkan pria yang berganti-ganti pasangan dapat memicu kanker rahim pada wanita pasangannya hingga 4-5 kali lipat dibandingkan pria dengan satu pasangan.
Selain itu, dr. Boyke juga mengingatkan adanya risiko tertular penyakit kelamin pada perempuan yang dipoligami.
Sebagai contoh, apabila istri pertama sedang mengalami keputihan, maka bukan tidak mungkin istri kedua tertular.
Oleh karena itu, dr. Boyke menyarankan untuk pasangan poligami yang tidak berencana mempunyai anak untuk selalu menggunakan kondom setiap melakukan hubungan intim.
Penggunaan kondom ini dapat meminimalisir risiko penyakit tersebut.
Dampak poligami bagi kesehatan psikis para istri
Kebanyakan wanita menolak untuk dipoligami karena enggan berbagi suami dengan wanita lain dan khawatir tidak menjadi prioritas suaminya lagi.
Menurut dr Boyke, wanita yang dipoligami memang sangat mungkin merasa tersaingi, cemburu, atau diperlakukan tidak adil.
Tidak jarang pula wanita yang dipoligami sulit mencapai orgasme ketika berhubungan intim dengan suaminya karena hal tersebut.
Dokter Boyke juga mengungkapkan, keluhan yang sering diucapkan pasien poligami adalah, “Dalam hati, mana ada sih, Dok, perempuan yang mau dipologami?”.
Hal ini dikarenakan, rata-rata pasien menyatakan mau dipoligami karena terpaksa, mengikuti aturan, atau faktor agama.