Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) telah memperingatkan bahwa kawanan serangga pemakan tanaman menimbulkan ancaman bagi jutaan orang di pertanian dan penggembala mulai dari Tanduk Afrika (Djibouti, Eritrea, Ethiopia, Somalia dan Somaliland) hingga Yaman.
Pihak berwenang gagal mengendalikan wabah belalang setelah meledak pada tahun 2020 menyusul kondisi cuaca yang menguntungkan dan hujan musiman.
Meski kawanan belalang terlihat buruk, itu masih tidak separah serangan tahun 2020, menurut laporan situasi terbaru dari reliefweb.int.
Dikatakan kawanan saat ini berukuran lebih kecil dan lebih sedikit.
Upaya untuk membunuh belalang dengan penyemprotan udara dan penanganan di lapangan telah membantu mengurangi jumlah mereka.
Kawanan belalang dapat melakukan perjalanan hingga 81 mil atau lebih sehari menurut National Geographic.
Mereka menggunakan angin untuk mendorong mereka melewati jarak yang sangat jauh dan dapat bertahan di udara untuk waktu yang lama, seperti perjalanan nonstop melintasi Laut Merah.