"Hah? Enggak," tutur Cinta Kuya kebingungan.
"Jangan bohong!" ucap Uya Kuya dengan nada tinggi.
"Aku selalu kerjain tepat waktu," kata Uya Kuya.
Tak menerima alasan sang putri, Uya Kuya lantas memintanya berhenti dari sekolah.
Mata Cinta Kuya berkaca-kaca kala dibentak sang ayah.
"Mau berhenti gak sekolah? Jangan nangis!" teriak Uya Kuya.
"Aku enggak nangis!" ucap Cinta Kuya.
"Jangan teriak-teriak!" tutur Astrid yang tak tega melihat sang putri mulai berlinang air mata.
Uya Kuya lantas meminta Cinta Kuya ikut bersamanya ke tempat kerja.