Follow Us

Dapat Ganti Untung Rp 4 Miliar dari Pertamina, Pria Ini Menyesal karena Merasa Tekor, Kok Bisa?

Adrie Saputra - Jumat, 19 Februari 2021 | 11:15
Ilustrasi ganti untung dari pertamina.
Tribunnews

Ilustrasi ganti untung dari pertamina.

Suar.ID - Ratusan warga 3 Desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menuai rezeki berlimpah hasil uang ganti untung proyek pembangunan kilang minyak New Gress Root Refinery (NGRR) Pertamina.

Ketiga desa tersebut adalah Desa Sumurgeneng, Desa Wadung dan Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Pasca menerima pembayaran ganti untung pembebasan lahan tersebut, masing-masing warga kini sedang menikmatinya dengan berbagai cara.

Baca Juga: Seolah Tutupi Rahasia Besar, Nikita Mirzani Ungkap Hal Tak Terduga saat Disinggung Soal Nindy Ayunda Babak Belur di Tangan Suami sampai Selingkuh

Ada yang menggunakannya untuk membeli kendaraan roda empat, membeli tanah kembali, dan membangun rumah baru atau renovasi rumah, ada pula yang hanya disimpan di bank.Tetapi, tidak semua warga dapat menikmati uang hasil ganti untung pembebasan lahan atau tanahnya yang terdampak pembangunan kilang minyak Pertamina.

Salah satu warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Sodir mengaku, dirinya sejak awal menerima tanah dan rumah yang ditempati saat ini dibeli dan harus berpindah ke tempat lain.

Baca Juga: Saksikan Menantunya Dipenjara Gara-gara Narkoba, Ayah Ajun Perwira Bereaksi Minta sang Anak Tak Tinggal di Rumah Istri

Karena sejak awal keluarganya menerima, sehingga proses pembayaran ganti untung yang diterimanya pun sudah lebih awal dan tidak ada kendala.

Sodir mengaku, hasil uang penggantian yang diterimanya masih dirasa rugi.

Tanahnya sodir yang terkena pembebasan 10 meter persegi x 200 meter persegi, dan pekarangan rumahnya 17 meter persegi x 70 meter persegi.

Ia menerima Rp 4 milar atas tanahnya tersebut.

"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik. Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir, saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya

Latest