"Rumah sakit bisa nolongin enggak? Harusnya bisa. Kalau memang masih bisa, bisa," cerita BCL, menirukan Noah.
"Kalau enggak bisa, enggak bisa."
Tiba di rumah sakit, menurut BCL raut wajah dokter juga menunjukkan Ashraf sudah tiada.
Tetapi mereka masih memberikan pertolongan medis.
Sementara BCL hanya bisa mengaji di samping Ashraf.
Sementara Noah duduk, tetapi memilih tak melihat ke ranjang rumah sakit.
Soal kematian Ashrafh Sinclair, BCL merasa sudah punya firasat.
"Di momen menemukan Ashraf di tempat tidur tuh gue sudah tahu, gue rasanya di kepala sudah kayak, 'If you have to leave, you leave, I'm fine'," ujar BCL.
"I don't want to keep him like he deserves the best, if it's best for him to go, just leave, 'Gue urus anak lu, tenang'."
Setelah berupaya, dokter mengatakan Ashraf memang telah meninggal.
BCL lantas menghampiri Noah sambil terdiam.
"Gue enggak nangis, 'Noah daddy sudah enggak ada ya. I'm so sorry. There's nothing we can do. They've tried'. Terus, 'Hah?"