Arom yang menggambarkan penjara itu sebagai tempat yang "menyedihkan", mengatakan di Facebook bahwa ketika anak itu diminta untuk berbicara dengan ayahnya, dia awalnya berpikir mungkin itu bukan ide yang bagus.
Namun, dia akhirnya memberanikan diri bertanya kepada sipir apakah dia boleh menemui ayahnya.
Sipir membolehkannya dia berlari ke ayahnya.
Orang-orang sekitar mulai menangis dengan adegan yang menyentuh, melihat mereka berdua berpelukan.
Ayah dari anak remaja itu membisikkan kalimat menyentuh kepada anaknya, "Aku sangat menyesal, aku merindukanmu."
"Ketika aku meninggalkan tempat ini aku akan menjadi ayah yang baik."
"Kamu juga harus menjadi anak yang baik."
Ayah itu kemudian bertanya kepada putranya, "Apakah kamu malu denganku? Apakah kamu merasa malu jika temanmu melihatku di penjara?"
Putranya menjawab, "Tidak, saya sama sekali tidak malu."
Kemudian, untuk menunjukkan rasa hormat menggunakan gerakan tradisional Thailand, remaja laki-laki itu berlutut di lantai untuk bersujud di kaki ayahnya. (Adrie Saputra)