Dilansir TribunWow.com, Sahbirin Noor mengatakan saat ini hanya ada dua wilayah yang tidak atau belum terdampak banjir.
Sedangkan 11 kabupaten/kota sudah terendam banjir dengan ketinggian yang berbeda-beda.
"Dari 13 kabupaten kota ada dua yang masih belum terkena banjir dan yang lainnya hampir rata-rata terkena banjir sesuai dengan tingkatannya," ujar Sahbirn Noor, dikutip dari Kabar Petang, Jumat (15/1/2021).
Menurutnya, titik terparah banjir berada di Banjar, Hulu Sungai, Pelaihari dan Barabai.
"Ketinggian air hampir mencapai dua meter," ungkapnya.
Sahbirin mengungkapkan hingga saat ini berdasarkan data yang diterima, terdapat 5.930 rumah yang terdampak banjir sehingga tidak bisa ditempati.
"Kemudian yang terdampak sekitar 5.930 rumah, sementara yang lainnya masih dalam proses pendataan."
Menindaklanjuti hal itu, Pemprov Kalsel sudah menyediakan tempat pengungsian untuk masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, serta bantuan pangan.
Dirinya menambahkan proses evakuasi sudah dilakukan oleh petugas bersama Basarnas Kalsel.
"Sudah banyak yang dievakuasi terutama oleh keluarganya sendiri kemudian oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan," pungkasnya.
"Di Kabupaten Banjar, (tempat pengungsian) ada di kantor Kodim, di kantor-kantor pemerintah yang bisa dijadikan tempat penampungan dan juga lapangan, seperti lapangan Demang Lehman," terangnya.