Intisari-Online.com - Sebagai penerus dari pesawat mata-mata U-2 yang ikonik, kehidupan layanan Lockheed A-12 tetap pendek karena kemajuan teknologi dan perubahan iklim politik Perang Dingin.
Pada awal 1960-an, Washington tahu betul bahwa sistem pertahanan udara Soviet terbaru dapat mengancam pesawat mata-mata U-2.
Ilustrasi paling mencolok datang pada tahun 1960, ketika deretan S-75 Dvina Soviet menembak jatuh pesawat U-2 AS.
U-2 lainnya berhasil dijatuhkan beberapa tahun kemudian selama Krisis Rudal Kuba.
Dengan kegagalan CIA sebelumnya untuk memperkenalkan fitur siluman pada U-2 melalui Project Rainbow, platform pengintaian siluman baru dianggap perlu.
Melansir The National Interest, Lockheed mulai mengerjakan pesawat baru untuk misi pengintaian di dataran tinggi dan berkecepatan tinggi di wilayah ilegal.
Mereka pun memperkenalkan banyak fitur desain dengan fitur yang unik untuk proyek A-12.
Pesawat mata-mata baru CIA tersebut akan dibuat dari bahan penyerap radar, terbang dengan kecepatan supersonik, dan dilengkapi rangkaian penanggulangan elektronik (ECM) mutakhir.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR