Suar.ID - Kisah pilu datang dari keluarga kurang mampu alias miskin di Dukuh/Desa/Kecamatan Jenar, Sragen, yang tinggal di hutan tanpa listrik.
Lebih pilu lagi, dua anggota keluarga ini sama-sama kurang beruntung.
Kadiman, 35, tinggal bersama ibunya, Ny. Dasir, 75, di sebuah rumah di hutan milik PT Perhutani.
Kadiman tidak bisa bekerja lantaran kepalanya mengalami pembengkakan karena penyakit hydrocephalus.
Sementara ibunya, mengalami depresi dan sudah sulit diajak berkomunikasi.
Untuk menjangkau rumah yang ditinggali Kadiman dan ibunya itu harus menyusuri kebun jati dan jagung milik warga sekitar dengan jalan kaki.
Hal ini karena tidak ada akses jalan menuju rumah yang ditinggali keluarga miskin di Sragen tersebut.
Rumah itu hanya berukuran sekitar 3x3 meter persegi.
Dindingnya terbuat dari batu bata yang belum diplester yang dipadu dengan papan kayu atau triplek.
Di dalamnya hanya ada satu ruangan yang dipakai untuk tidur sekaligus memasak.