Suar.ID - Lima orang siswi kelas 7 atau kelas 1 SMPN 1 Suela, Lombok Timur, menjadi viral di media sosial setelah nekat menginjak-injak rapor mereka.
Video mereka pun ramai menjadi perbincangan netizen setelah diunggah ke TikTok.Para guru akhirnya mengetahui aksi mereka dan kesal melihat kelakuan anak didiknya.
Baca Juga: Bak Petir Di Siang Bolong, Begini Reaksi Elly Sugigi Tahu Anaknya Tidak Setuju Dia Kawin Lagi Dengan Brondong Yang 16 Tahun Lebih Muda Darinya: Setiap Menikah Saya Tak Pernah Izin MerekaMenurut mereka, tindakan itu adalah penghinaan terhadap sekolah dan tidak menghargai guru yang telah susah payah mengisi rapor."Mereka itu sungguh keterlaluan, tidak hormat pada kami guru-gurunya, tidak menghargai bagaimana kami mengisi rapor dengan susah payah sampai tengah malam demi mereka, agar tidak ada kesalahan, mereka malah injak-injak rapornya di video TikTok," kata Ahmad Riadi Ahyar, guru Bahasa Inggris SMPN 1 Suela saat ditemui Kompas.com di sekolahnya.Ahyar mengatakan, para guru tak berani salah menulis nilai di rapor karena tidak boleh ada tipe-x (coretan penghapus).
Ia mengaku sangat emosi ketika melihat video TikTok 5 siswinya menginjak-injak rapor."Lihat ini, masak mereka tega mengunggah video seperti ini, kami sangat kecewa."
"Apalagi kami tahu video itu viral pasca-pambagian rapor jam 12.30 Waktu Indonesia Tengah, dan dibuat oleh siswi-siswi kami," kata Ahyar sambil menunjukkan 4 video berdurasi 12 hingga 14 detik itu di ponselnya.Masalah itu kemudian langsung dibicarakan dengan kepala SMPN 1 Suela dan dewan guru.Pada Sabtu sore, pihak sekolah langsung membuat surat panggilan kepada wali lima siswi tersebut pada Minggu (20/12/2020) agar datang ke sekolah pada Senin (21/12/2020).Mengutip dari Kompas.com, hasil rapat dewan guru memutuskan bahwa kelima siswi yang baru 6 bulan duduk di kelas 7 sekolah itu akan dikembalikan kepada orangtuanya."Kita simpulkan bahwa kelimanya akan kita kembalikan pada orangtua dan diminta mencari sekolah lain, tidak boleh lagi bersekolah di sini. Bukan dipecat, tetapi kita keluarkan, karena identitas sekolah ini sudah diinjak-injak," tegas Ahyar.Ahyar menilai, video TikTok tersebut telah direncanakan.Apalagi konsep videonya bagus dan viral di mana-mana.Baca Juga: Nasib Hubungannya dengan Lesty Kejora Kerap Diramal Paranormal Kondang hingga Diterawang Kehadiran Orang Ketiga, Rizky Billar Beri Respon Menohok
Pihak sekolah membantu memfasilitasi jika mereka membutuhkan surat keterangan telah menjalani 1 semester selama pandemi ini dengan proses belajar daring.Sebelumnya, kata Ahyar, sekolah telah mengingatkan agar siswa berhati-hati berbahasa di media sosial, baik di WhatsApp maupun aplikasi media sosial lainnya, termasuk TikTok ini.Ahyar dan para guru lainnya tidak menyangka adanya video yang dianggap menghina sekolah dan kerja guru itu.
Dia juga tak menginginkan siswi-siswi itu tetap bersekolah di SMPN 1 Suela karena pelanggaran yang dilakukannya terbilang berat.Skor pelanggaran mereka adalah 95 poin dan telah melebihi skor tertinggi 75 poin.Baca Juga: Tak Sengaja Lihat Ada Sepatu Basah, Adik Ahok Yang Awalnya Bungkam Akhirnya Bongkar Dugaan Perselingkuhan Veronica Tan Dengan Teman Dekatnya
Ahyar juga menanyakan langsung kepada para siswi motif mereka membuat TikTok dan memviralkannya dan siapa yang menyuruh perilaku itu."Mereka mengatakan tidak ada yang menyuruh, semua inisiatif sendiri dan hanya iseng tidak ada tujuan lain. Tapi sudah diputuskan mereka harus keluar," katanya.Sementara itu, Kompas.com menemui dua dari lima siswi yang menginjak-injak rapor di Desa Ketangga, Kecamatan Suela.Kepada Kompas.com, keduanya mengaku benar-benar menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya.
Keduanya pun menyampaikan minta maaf.Mereka berharap masalah itu selesai dan bisa diterima kembali bersekolah di SMP 1 Suela.