Karena ingin sekali memiliki anak perempuan, NH dan sang suami pun akhirnya memutuskan untuk mengadopsi keponakan mereka yang tak lain adalah M.
Kala itu M diadopsi saat masih berusia 6 atau 7 tahun.
Orangtua M pun mengizinkan putrinya untuk diadopsi lantaran memiliki masalah ekonomi.
Sejak saat inilah, NH pun membesarkan M layaknya putri kandungnya sendiri.
Sehari-hari M bahkan memanggil NH dengan panggilan ibu.
M sendiri pun sangat akrab dengan keempat anak NH yang lainnya.
Mereka pun tumbuh layaknya saudara kandung.
Kemudian 10 tahun berlalu, tak disangka kalau kebaikan NH ini malah dibalas dengan sebuah pengkhianatan.
Bak air susu dibalas air tuba, M yang mulai beranjak dewasa ini menjadi gadis yang cantik malah menggoda suami ibu angkatnya.